StrukturPayudara & Fisiologi Laktasi IKATAN BIDAN INDONESIA. 6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan - Devi Narti. Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1 Aprillia Indah Fajarwati Perubahan anatomi dan fisiologi wanita hamil AKPER PEMKAB MUNA 1. DR. WA ODE FIL HAYAH FITRI Laktasiatau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin). Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. kliniklaktasi online. breast is the best. info susu anak, dewasa dan lansia. menu. home; beranda; asi-laktasi. asi ekslusif; permasalahan pemberian asi. permasalahan bayi-anak; permasalahan ibu; manajemen laktasi; anatomi fisiologi laktasi; cara penyimpanan dan penyajian asi; pijat laktasi asi; klinik laktasi; susu formula. susu formula khusus FISIOLOGILAKTASI. PENGERTIAN LAKTASI. Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusui, serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari.. HORMON YANG MEMPENGARUHI ANATOMIDAN FISIOLOGI PAYUDARA. Senin, 24 April 2017 10- 20 cm dan dengan berat beratnya pada wanita hamil adalah 200gram . pada wanita hamil aterem menvapai 400-600 gram dan pada masa laktasi 600-800gram . payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya akan mengecil setelah menopause.pembesaran ini Struktur payudara Scribdadalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Fisiologi laktasi. Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari. id Change Language Ubah Bahasa. close menu Bahasa. English; español; português; Deutsch; français; . Presentation Creator Create stunning presentation online in just 3 steps. Pro Get powerful tools for managing your contents. Login Upload Download Skip this Video Loading SlideShow in 5 Seconds.. ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI PowerPoint Presentation ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara , tetapi antara laki - laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya . Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ Uploaded on Jul 20, 2014 Download PresentationANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - E N D - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Presentation Transcript ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASISetiapmanusiapadaumumnyamempunyai payudara, tetapiantaralaki - lakidanperempuan berbedadalamfungsinya. Payudara yang matang adalahsalahsatutandakelaminsekunderdari seoranggadisdanmerupakansalahsatu organ yang indahdanmenarik. Lebihdariituuntuk mempertahankankelangsunganhidup keturunannyamaka organ inimenjadisumber utamadarikehidupan, karena Air SusuIbu ASI adalahmakananbayi yang paling penting terutamapadabulan - KalangPayudara Areola Mammae Letaknyamengelilingi putting susudanberwarnakegelapan yang disebabkanolehpenipisandanpenimbunanpigmenpadakulitnya. perubahanwarnainitergantungdaricorakkulitdanadanyakehamilan. Padawanita yang corakkulitnyakuninglangsatakanberwarnajingga kemerahan, bilakulitnyakehitamanmakawarnanyalebihgelap. Selamakehamilanwarnaakanmenjadilebihgelapdanwamainiakan menetapuntukselanjutnya, jaditidakkembalilagisepertiwarnaasli Semula. Padadaerahiniakandidapatkankelenjarkeringat, kelenjarlemakdari montgomery yang membentuktuberkeldanakanmembesarselama kehamilan. Kelenjarlemakiniakanmenghasilkansuatubahandan dapatmelicinkankalangpayudaraselamamenyusui. Di kalang payudaraterdapatduktuslaktiferus yang merupakantempat penampungan air Putting Susu Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi dan ukuran payudara maka letaknya akan bervariasi. Padatempat initerdapatlubang - lubangkecil yang merupakanmuaradari duktuslaktiferus, ujung - ujungseratsaraf, pembuluhdarah, pembuluhgetahbening, serat - seratototpolos yang tersusun secarasirkulersehinggabilaadakontraksimakaduktuslaktiferus akanmemadatdanmenyebabkan putting susuereksi, sedangkan serat - seratotot yang longitudinal akanmenarikkembali putting susutersebut. Payudaraterdiridari 15 - 25 lobus. Masing - masinglobulusterdiri dari 20 - 40 lobulus. Selanjutnyamasing - masinglobulusterdiri dari 10 – 100 alveoli danmasing - masingdihubungkandengan saluran air susu sistemduktus sehinggamerupakansuatu FisiologiPengeluaran ASI Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam • macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air Pembentukankelenjarpayudara. Pada permulaan kehamilan terjadi peningkatan yang jelas dari - duktus yang baru, percabangan - percabangan dan lobulus, yang dipengaruhi oleh hormon - hormon plasenta dan korpus luteum. Hormon - hormon yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan adalah prolaktin, laktogen plasenta, karionik gonadotropin, insulin, kortisol, hormon tiroid, hormon paratoroid, hormon pertumbuhan. 1. Masa Kehamilan 2. Pada 3 bulan Kehamilan Prolaktin dari adenohipofise / hipofise anterior mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang disebut kolostrom. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolostrum yang ditekan. 3. Pada Trimester Kedua Kehamilan Laktogen plasenta mulai merangsang untuk pembuatan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon - hormon terhadap pengeluaran air susu telah didemontrasikan kebenaranya bahwa seorang Ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal, tetap keluar Pembentukan Air Susu 1. Refleks Prolaktin. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap Reflek Letdown Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti • Stress atau pengaruh psikis • Anastesi • Operasi • Rangsangan puting susu Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut - faktor yang meningkatkan let down adalah - Melihat bayi - Mendengarkan suara bayi - Mencium bayi - Memikirkan untuk menyusui bayi Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti - Keadaan bingung / pikiran kacau - Takut - Cemasc. PemeliharaanPengeluaran Air Susu Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama MekanismeMenyusui a. Reflek mencari Rooting Reflex Payudaraibu yang menempel pada pipi ataudaerahsekelilingmulutmerupakan rangsangan yang menimbulkanreflekmencari pada bayi. Inimenyebabkankepala bayiberputarmenujuputtingsusu yang menempeltadidiikutidenganmembukamulut dan kemudianputtingsusuditarikmasukkedalammulut. b. Reflek menghisap Sucking Reflex Puttingsusu yang sudahmasukkedalammulutdenganbantuanlidah, puttingsusuditariklebihjauh dan rahangrnenekankalangpayudaradibelakangputtingsusu yang pada saatitusudahterletak pada langit - langitkeras. Dengantekananbibir dan gerakanrahang secara berirama, makagusiakanmenjepitkalangpayudara dan sinuslaktiferus, sehingga air susuakanmengalirkeputingsusu, selanjutnyabagianbelakanglidahmenekanputtingsusu pada langit - langit yang mengakibatkan air susukeluardariputtingsusu. Cara yang dilakukanolehbayi, tidakakanmenimbulkancedera pada puttingsusu. Kebanyakanbayi - bayi yang masihbarulahirbelajarmenyusupadaibunya, kemudiandicobapadasusubotol yang bergantian, makabayitersebutakanmenjadibingungputing. Sehinggaseringbayimenyusupadaibunya, caramenyususepertimenghisap dot botol, keadaaniniberakibatkurangbaikdalampengeluaran air susuibu. Olehkarenaitu, jikabayiterpaksatidakbisalangsungdisusuiolehibunyapadaawalkehidupan, sebaiknyabayidiberiminummelaluisendok, cangkir, ataupipet, sehingg FATMA RICHA RAHMANa090104012 090104012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahnat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok biologi reproduksi yang berjudul pembahasan berjudul Struktur payudara dan Fisiologi laktasi dengan tepat pada waktu yang telah di berikan. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari dan memahami tentang payudara dan fisiologi laktasi. Namun kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari rempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi tercapainya perbaikan ataupun kekurangan dalam makalah ini. Demikian ini saya sampaikan . Terima Kasih Jayapura, 11 Juni 2010 Penyusun Kelompok i DAFTAR ISI Lembar judul ................................................................................................................ Kata pengantar ............................................................................................................. i Daftar isi ...................................................................................................................... ii Bab I. Pendahuluan A. Latar belakang ........................................................................................................ 1 B. Ruang lingkup ........................................................................................................ 1 C. Maksud dan tujuan ................................................................................................. 2 Tujuan umum ......................................................................................................... 2 Tujuan khusus ........................................................................................................ 2 Bab II. Pembahasan Struktur payudara A. Pengertian payudara ........................................................................................ 3 B. Anatomi payudara ........................................................................................... 3 C. Struktur makroskopis ....................................................................................... 3 D. Struktur mikroskopis ....................................................................................... 5 E. Tahap-tahap perkembangan payudara ............................................................. 6 F. Kolostrum ........................................................................................................ 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu .................................................................................................. 8 B. Pengeluaran air susu ............................................................................................. 9 C. Pemeliharaan laktasi ............................................................................................ 10 D. Susunan air susu Ibu ............................................................................................ 10 Bab III. Penutup A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12 B. Saran .................................................................................................................... 13 Bab IV. Daftar pustaka ............................................................................................ 14 ii BAB. I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelnejar mama / payudara buah dada adalah perlengkapan organ refroduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. pada organ laki – laki kelenjar ini budi menter. Bentuk buah dada cembung kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah kulit dan diatas otot dada merupakan perubahan dari kelenjar payudara, kelenjar susu dapat membentangkan dari sekitar lipatan paha sampai dada. Payudara dewasa bertnya kira-kira 200 grm, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kana. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 grm dan pada ibu menyusui 800grm selama 9 bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu Ibu ASI adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama kehidupan. Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum. ASI Air Susu Ibu merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. B. Ruang lingkup v Payudara § Bagaimana struktur anatomi payudara wanita ? § Bagimana struktur makroskopis dan mikroskopis payudara wanita ? § Bagaimana tahap perkembangan payudara ? § Apa yang dimaksud dengan kolostrum ? 1 v Fisiologi laktasi § Produksi air susu § Pengeluaran air susu § Pemeliharaan laktasi § Susunan air susu Ibu C. Maksud dan tujuan v Tujuan umum Ø Payudara - Agar dapat menambah wawasan dan mengenal lebih dalam lagi payudara kita. - Dan apa yang kita pelajari dan amati bisa membantu kepada setiap orang yang bermasalah dalam organ mamaenya masing- masing. Ø Fisiologi laktasi - Agar kita dapat mengetahui betapa penting laktasi - Mengetahui bagaimana proses dan perawatan laktasi v Tujuan khusus v Struktur payudara Agar kita dapat mengetahui tentang payudara dan susunan-susunan payudara sehingga kita atau seprang Ibu dapat merawat dan menjaga kesehatan payudaranya. v Fisiologi laktasi Khususnya seorang Ibu agar mengetahui tentang kolostrum dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. 2 BAB. II PEMBAHASAN Struktur payudara A. Pengertian payudara Payudara adalah Organ tubuh yang terletak bagian bawah kulit dan di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. B. Anatomi payudara Kelenjar mama atau payudara buahdada adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Pada orang laki-laki kelenjar ini rudimenter Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berwt dan ukuran buahdada berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut. Bentuk buahdada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis. C. Struktur makroskopis payudara Struktur makrokopis mencangkup kauda aksilaris jaringan payudara yang meluas ke arah aksila, areola daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi, masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. 3 Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu  Korpus badan yaitu bagian yang membesar.  Areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah.  Papilla atau puting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Gambar. Anatomi payudara Korpus § Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. § Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. § Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus. Areola § Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. 4 Papilla § Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam inverted. Puting payudara dikelilingi oleh areola mamae , suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Ada empat macam bentuk puting susu Namun, bentuk- bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh penanganan khusus. D. Struktur mikroskopis payudara Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung jaringan lemak dan di tutupi oleh kulit. Masing-masing payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Struktur di dalamnya menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang di belah. 5 Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangunan sebagai berikut § Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi susu, sel-sel tersebut di sebut sel aasini. § Tubulus laktiferus saluran kecil di bawah alveoli § Duktus laktiferus saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus laktiferus § Ampula bagian dari duktus laktiferus yang melebar merupakan tempat penyimpanan air susu Fungsi payudara terutama di kendalikan oleh aktivitas hormon tetapi di persarafi oleh cabang-cabang nervus torakalis. Selain itu terdapat juga saraf simpatis, terutama di sekitar areola dan papila mamae. E. Tahap-tahap perkembangan payudara Payudara di mulai dari kehidupan intrauterin, yaitu pada minggu ke-4 kehidupan intrauterin. Saat lahir payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan yang di sebabkan karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang di sertai dengan sekresi air susu. Pada periode neonatal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, tetapi akan muncul pada masa pubertas karena terjadi peningkatan kadar hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan pembuluh laktiferus dan papila serta areola mamae. 6 Peningkatan kadar progesteron memacu ploriferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat sehingga menyebabkan besarnya payudara. Pada masa subur wanita akan mengeluh adanya perubahan payudara yang menyerupai keluhan pada waktu hamil. Perubahan itu di sebabkan oleh hormon progesteron yang di hasilkan oleh korpus masa kehamilan perubahan payudara di pengaruhi oleh hormon esrtogen, progesteron dan hormon somatomammotropin untuk mempersiapkan laktasi. F. Kolostrum Kolostrum berasal dari bahasa latin adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum adalah cairan prasusu berwarna emas yang di hasilkan Ibu 24 – 36 jam pertama setelah melahirkan, kolestrum mensuvlei beberapa faktor kekebalan Faktor imun dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi nutrien yang sempurna untuk mejamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi membuang air besar pertama kali yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari Bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diperoduksi ketika kelahiran. kolostrum Mempunyai faktor imunitas yang kuat Immunoglobium, lactoferm, Cytokines, Lactalbumein, Glicoprotein, dan lain-lain yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan Toksin. Mengandung Imunoglobulin dan telah terbukti sebagai Anti Virus, Anti Bakteri, Anti Jamur, dan Anti Toksin. 7 Fisiologi laktasi A. Produksi air susu Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu § Refleks Prolaktin. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti o Stress atau pengaruh psikis o Anastesi o Operasi o Rangsangan puting susu 8 § Reflek Letdown Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah - Melihat bayi - Mendengarkan suara bayi - Mencium bayi - Memikirkan untuk menyusui bayi Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti - Keadaan bingung / pikiran kacau - Takut - Cemas B. Pengeluaran air susu Susu di sekresi secara teru-menerus ke dalam alveoli kelenjar mamae, tetapi susu tidak dapat mengalir dengan mudah dari alveoli ke dalam saluran atau duktus. Oleh karena itu, secara terus-menerus tidak dapat di keluarkan dari puting susu, sebagai gantinya susus harus di keluarkan dari alveoli oleh gabungan refleks neurogenik dan hormon oksitosin. Saat bayi mengisap susu, impuls sensoris di hantarkan melalui saraf somatik ke medula spinalis dan kemudian ke hipotalamus menyebabkan sekresi oksitosin. Kedua hormon ini terutama oksitosin mengalir dalam darah menuju kelenjar mamae menyebabkan sel-sel mioepitel sekital dinding luar alveoli ke duktus. 9 C. Pemeliharaan laktasi Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran. D. Susunan air susu Ibu ASI mengandung zat gizi yang secara khusus di perlukan untuk menunjang peoses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuh anak. Ø Kandungan ASI yang utama terdiri dari § Laktosa Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa juga di olah menjadi glukosa dan galaktosayang berperan dalam perkembangan sistem saraf. Membantupenyerapan kalsium dan magnesium dimasa pertumbuhan bayi. § Lemak Lemak meryupakan zat gizi terbesar ke-2 di ASI dan menjadi sumber energi utama bagi bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alda linoleat yang akan di olah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi. § Oligosakarida Mengandung komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pebcernaan bayi. 10 Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 11 BAB. III PENUTUP A. Kesimpulan v Payudara Jaringan payudara terentang dari sekitar iga ke 2 sampai ke 6 Bergantung pada kostur. Pertumbuhan dan perkembangan payudara dapat dibagi dalam afasec istirahat, perkembangan kehamilan, sekresi susu laktasi, dan invousi. Pada awal kehamilan, ukuran payudara dan pigmentasi Aerola meningakt Tuberkel Montgomery membesar dan puting payudara menjadi tegak. Aliran darah ke payudara berlipat dua sehingga pembuluh darah menjadi jelas, dan kulit mungkin tampak seperti marmer tpaslusen. Struktur buah dada teridiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan lemak, cairan susu / kolostrum yang dihasilkan oleh ibu dalam 24 – 35 jam pertama setelah melahirkan mengandung banyak gizi dan zat – zat pertahanan tubuh. v Fisiologi laktasi Laktasi adalah Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam - macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air susu. a. Pembentukan kelenjar payudara. Komposisi zat utama ASI Laktosa 7gr/100ml Lemak 3,7-4,8gr/ 100ml Oligisakarida 10-12 gr/ liter Protein 0,8-10 gr/100 ml 12 B. Saran Bagi ibu menyusui perawatan puting susu merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dibersihkan. Sebagai seorang wanita harus menjaga organ refroduksi terutama payudara agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang payudara. Selain itu dengan merawat payudara kitaterutama pada seorang Ibu maka zat gizi yang di perlukan bayinya akan terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan bayi dapat berjalan dengan lancar. PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI Lengkap, Komposisi ASI Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diprosuksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI B. Anatomi dan Fisiologi Payudara anatomi payudara Payudara mammae, susu adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu 1. Korpus badan, yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah 3. Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu skema reflek pada laktasi Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI Biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancer. Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu. Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut Kelenjar mamae / payudara buah dada adalah perlengkapan organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Bentuk buah dada cembung kedepan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua payudara terletak dibawah kulit dan diatas otot dada merupakan perubahan dari kelenjar payudara. Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram dan pada ibu menyusui 800 gram selama 9 bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. STRUKTUR PAYUDARA 1. Anatomi Payudara Kelenjar mamae atau payudara adalah perlengkapan pada organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan axila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai ke iga keenam atau ketujuh. Berat dan ukuran buah dada berlain-lainan. Pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut. Bentuk buah dada cembung ke depan dengan putting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Konstituen utama payudara adalah sel kelenjar disertai duktus terkait serta jaringan lemak dan jaringan ikat dalam jumlah bervariasi. Payudara dibagi menjadi bagian atai lobus oleh septum fibrosa, yang berjalan dari belakang puting payudara ke arah otot pektoralis. 2. Struktur Makroskopis Ada tiga bagian utama payudara, yaitu 1. Korpus badan, yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah 3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Puting payudara dikelilingi oleh areola, suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaian sabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakt segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen ke hipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Ada empat masam bentuk puting, yaitu bentuk normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam inverted. Namun, bentuk- bentuk puting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, karena pada dasarnya bayi menyusu pada payudara ibu bukan pada puting. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting tebenam, sehingga butuh penanganan khusus. 3. Struktur Mikroskopis Di dalam badan payudara terdapat bangunan yang disebut alveolus, yang merupakan tempat air susu diproduksi. Dari alveolus ini Air Susu Ibu ASI dialirkan ke dalam saluran kecil diktulus beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih kecil duktus. Di bawah areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus latiferus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Masing-masing dari 15 sampai 20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat, mengandung jaringan glandular yang tersusun sebagai suatu sistem duktus-alveolus. Sel sekretorik alveolus berkelompok- kelompok seperti buah anggur di sekitar sistem duktus yang bercabang-cabang, yang menyatu membentuk duktus laktiferosa utama menuju puting payudara. Duktus laktiferosa melebar membentuk ampula atau sinus, tepat di dasar puting payudara dan terbuka ke eksterior melalui duktus ejektorius. 4. Tahap-tahap Perkembangan Payudara Saat lahir, payudara sebagian besar terdiri atas duktus laktiferus dengan sedikit, jika ada alveoli. Kelenjar mammae yang rudimeter ini memiliki sedikit fungsi sekretorik air susu palsu dalam beberapahari setelah lahir. Sekresi payudara pada masa nenatal terjadi akibat kadar prolaktin yang tinggi pada bayi baru lahir setelah pajanan payudara janin sebelumnya terhadap konsentrasi estrogen plasenta yang tinggi selama kehamilan. Setelah estrogen plasenta hilang dari sirkulasi nenatal, payudara memasuki fase tenang sampai pubertas. Pada pubertas, estrogen ovarium menginduksi pertumbuhan sistem duktus laktiferus. Duktus-duktus ini bercabang-cabang selama pertumbuhannya dan ujung duktus ini membentuk massa sel kecil dan padat. Struktur ini akan membentuk aveolu lobular. Payudara dan alveoli kemudian membesar. Saat menarche, sekresi esterogen dan progesteron siklik dimulai dan akan terjadi fase tambahan pada pertumbuhan duktus dan lobulus yang rudimeter. Kortikosteroid adrenal selanjutnya akan meningkatkan perkembangan duktus. Payudara terus membesar selama beberapa waktu setelah menarke akibat timbunan lemak dan jaringan ikatan bahan. Deferensiasi dan pertumbuhan akhir payudara tidak akan terjadi sampai kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan payudara dapat dibagi menjadi empat fase istirahat, perkembangan kehamilan, sekresi susu laktasi, dan involusi. Saat lahir, struktur hanya sebuah puting payudara dan beberapa duktus rudimenter, dengan sedikit atau tanpa alveolus yang mencerminkan asal evolusi dari modifikasi kelenjar keringat apokria. Sampai pubertas, saatnya perkembangan yang terjadi mungkin adalah percabangan duktus. Terjadi penurunan insiden kanker payudara pada populasi yang banyak mengonsumsi fito-estrogen senyawa mirip-esterogen yang berasal dari tumbuhan. Diperkirakan fito-esterogen merangsang perkembangan sel payudara pada masa anak dan pubertas sebelum kehamilan. Sel yang berdiferensiasi baik ini mungkin lebih resiten terhadap pembentukan tumor Adlecreutz, 1995. 5. Kolostrum Kolostrum berasal dari bahasa latin adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum warnanya kekuningan dan kental penting bagi bayi karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh. Kolostrum 196 mengandung banyak karbohidrat, protein, anti body dan sedikit lemak yang sulit dicerna bayi bayi memiliki sistem pencernaan kecil dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi membuang air besar pertama kali yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari Bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran. Kolostrum adalah cairan prasusu yang dihasilkan oleh ibu dalam 24 – 36 jam pertama setelah melahirkan paska persalinan kolestrum mensuvlei beberapa faktor kekebalan Faktor imun dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi nutrien yang sempurna untuk mejamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Ada lebih dari 90 bahan Bioaktif Alam dalam kolostrum komponen utamanya dikelompokan menjadi 2 yaitu faktor umum dan faktor pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh. Penelitian secara medis menunjukan bahwa kolostrum Mempunyai faktor imunitas yang kuat Immunoglobium, lactoferm, Cytokines, Lactalbumein, Glicoprotein, dan lain-lain yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan Toksin. Membantu mengatasi berbagai masalah usus, Autoimunitas, Arthiritis, Alergi. Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Kaya akan kandungan T9F-B yang mendukung terapi penderita kanker pembentukan tulang dan mencegah penyakit Herpes. Mengandung Imunoglobulin dan telah terbukti sebagai Anti Virus, Anti Bakteri, Anti Jamur, dan Anti Toksin. Kolostrum disekresi selama kehamilan dan tampak lebih awal pada ibu yang payudaranya telah berfungsi secara penuh sebelumnya. Pada saat permulaan diproduksi, kolostrum berupa cairan jernih seperti air, tetapi kemudian menjadi lebih kuning warnanya dan konsistensinya lebih menyerupai krim yang encer menjelang akhir kehamilan. Setelah kelahiran bayi, warnanya terus berubah, sampai hari ke-3 pascapartum kolostrum tampak lebih menyerupai air susu, warnanya menjadi lebih pucat dan konsistensinya menjadi lebih encer. Kolostrum ini merupakan fase peralihan transisi, karena perkembangan menjadi air susu yang sebenarnya memerlukan waktu 10 sampai 14 hari. Kolostrum mengandung Protein 8,5% Garam mineral 0,4% Lemak 2,5% Air 85,1% Karbohidrat 3,5% Leukosit Corpulus colostrum Sisa-sisa epitel yang mati Vitamin A, B,C, D, E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit. Nilai kalori = 80 kilo joule / 30 ml. Dengan menyusukan bayi, apabila bayi merasa lapar pemberian susu sesuai kebutuhan dan selama bayi menginginkan, maka tidak hanya memberikan kepuasan kepada bayi, tetapi juga akan merangsang produksi prolaktin dan akan mempercepat produksi air susu yang sebenarnya, meningkatkan kualitasnya dan membantu memantapkan refleks neurohormonal pengeluaran air susu Howie & Mc Nelly, 1980 Fungsi kolostrum, yaitu 1. Mempersiapkan system sekretorik payudara untuk memproduksi air susu. 2. Minum kolostrum secara awal, akan membantu membersihkan mekonium dari usus bayi. 3. Mempunya nilai gizi yang tinggi. Kolostrum mengandung protein dengan proporsi yang tinggi, sangat bergizi dan memberikan semua yang dibutuhkan bayi. 4. Untuk perlindungan terhadap infeksi / antibody bagi bayi. Faktor yang terdapat pada kolostrum, sehingga dapat mencegah infeksi neonatal adalah 1. Imunoglobulin Imunoglobulin bekerja dalam saluran usus dan dapat juga diserap melewati dinding usus kedalam sistem sirkulasi bayi. Imunoglobulin juga melapisi dinding usus, dengan demikian dapat mencegap penyerapan protein yang mungkin menyebabkan reaksi alergi. 2. Laktoferin Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas tinggi terhadap zat besi. Bersama dengan imunoglobulin A, laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E. Coli , stafilokokus, dan ragi. Kadar laktoferin tertinggi dalam kolostrum dan ASI adalah pada 7 hari pertama postpartum. Laktoferin juga terdapat pada susu sapi, tetapi laktoferin ini akan rusak pada proses pasteurisasi. Laktoferin tidak terdapat dalam makanan buatan formula. Efek imunologis laktoferin akan hilang jika makanan bayi ditambah zat besi. 3. Lisosom Lisosom bersama IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam virus. Kadar lisosom pada kolostrum dan ASI lebih besar dari pada kandungan lisosom pada susu sapi. 4. Faktor antitripsin Faktor antitripsin akan menghambat kerja tripsin memecah protein, sehingga akan menyebabkan imunoglobulin pelindung tidak akan dipecah tripsin. 5. Faktor bifidus Faktor bifidus adalah gula mengandung nitrogen. Faktor bifidus ini dibutuhkan laktobasilus dalam pertumbuhannya. Laktobasilus didalam usus bayi menghasilkan berbagai asam yang akan mencegah pertumbuhan kuman patogen . Faktor bifidus ini terdapat dalam kolostum dan ASI saja, sedangkan pada susu sapi tidak. Dengan demikian, penting bahwa makanan pertama bayi adalah kolostrum, karena laktobasilus akan dihambat oleh susu sapi. Jika meminum susu sapi sekali saja akan memberikan efek yang merugikan terhadap flora usus selama 3 hari. Faktor-faktor pelindung ini semua ada didalam kolostrum dan ASI yang matur. Kadar faktor ini akan berubah selama laktasi, sampai bayi mulai membentuk system imunnya sendiri. INGAT 1. Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian ASI yang terus menerus, paling tidak selama 4 bulan, merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit. 2. Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menyebabkan kerusakan faktor-faktor perlindungan alami. FISIOLOGI LAKTASI Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI prolaktin dan pengeluaran ASI oksitosin. 1. Produksi ASI Prolaktin Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. Gambar 1. Proses produksi ASI/ refleks prolaktin Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi. Refleks prolaktin Refleks aliran let down reflek Refleks Prolaktin Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti stress atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan rangsangan puting susu Refleks Aliran Let Down Reflek Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi. Faktor-faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti keadaan bingung/ pikiran kacau, takut dan cemas. Refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi Refleks menangkap rooting refleks Refleks menghisap Refleks menelan Refleks Menangkap Rooting Refleks Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu. Refleks Menghisap Sucking Refleks Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang berada di bawah areola, tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar. Refleks Menelan Swallowing Refleks Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan menelannya. 2. Pengeluaran ASI Oksitosin Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis. Gambar 2. Proses pengaliran ASI/ refleks oksitosin 3. Pemeliharaan Laktasi Dua faktor penting untuk pemeliharaan laktasi yaitu 1. Ransangan Bayi perlu di susui sesering mungkin terutama pada hari – hari neonatal awal . Penting bahwa bayi di fiksasi pada payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan ransangan yang tepat . Ransangan gusi bayi sebaiknya berada pada kulit aerola sehingga tekanan diberikan pada ampula yang ada di bawahnya sebagai tempat di simpannya air susu . Dengan demikian bayi minum dari payudara bukan dari papila mamae ,jika ibu merasakan sakit saat menyusui maka berarti bayi tidak disusui dengan posisi yang benar . Jika bayi tidak dapat menyusu dengan suatu alasan , maka ibu dapat memeras air susu dari payudaranya dengan tangan atau dengan pompa payudara . Bayi menyusu Meningkatkan kadar prolaktin melepas oksitosin Meningkatkan menghambat kontraksi merangsang involusi Produksi ASI ovulasi sel mioepitel uteri ASI dikeluarkan Bagan fisiologi laktasi 2. Pengosongan payudara secara sempurna Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain . apabila tidak mengosongkan yang kedua , maka pada pemberian air susu yang berikutnya payudara yang kedua ini yang diberikan. Atau bayi mngkin sudah kenyang dengan satu payudara , maka payudara yang kedua diberikan pada pemberian air susu berikutnya. Selain itu ada beberapa hal yang penting juga diperhatikan, yakni sebagai berikut Kesehatan umum Ibu yang kesehatannya baik, yang telah melahirkan secara normal dan yang telah dipersiapkan secara memadai baik secara mental maupun secara fisik untuk pemberian air susu ibu selama antenatal, akan memulai fase laktasi dengan segala keuntungannya. Kesehatan umum ibu harus dipertahankan dan harus dicegah timbulnya anemia pada saat itu dengan pemberian diet yang seimbang seperti yang mereka makan sebelum melahirkan. Apabila ibu telah mengkonsumsi zat besi saat antenatal, maka konsumsi zat besi tadi perlu diteruskan. Istirahat yang cukup dan menghindari kecemasan merupakan faktor yang sangat penting, dan suasana di sekitar ibu harus tetap setenang mungkin. Sekarang kecemasan tidak lagi dipercaya dapat mempengaruhi refleks neurohormonal, walaupun demikian suasana yang menyenangkan sangat kondusif bagi laktasi yang berhasil dan ikatan ibu-bayi yang baik. Kelelahan diremehkan sebagai faktor yang ikut berperan dalam kegagalan pemberian air susu ibu. Penopang dan Kebersihan Seperti pada wanita di masa antenatal, kebanyakan para ibu lebih nyaman memakai bra, terutama pada hari ke-2 dan ke-3 saat payudara mulai terisi. Jenis-jenis bra yang dipakai selama kehamilan juga cocok untuk dipakai sat postnatal. Kolostrum atau air susu ibu dapat menetes keluar dengan sendirinya dari payudara, sehingga bantalan pengisap sekali pakai dapat dipakai di sebelah dalam bra. Teknik memberi air susu Setelah kelahiran yang normal, maka bayi diberi minum air susu ibu. Apabila kelahiran tidak normal, maka pemberian susu dilakukan segera setelah kondisi ibu dan bayi memungkinkan. Pada beberapa jam pertama ibu biasanya lama mendekapkan bayinya pada payudara dan memberikan air susunya. Terdapat sedikit air susu di dalam payudara segera setelah melahirkan, namun refleks menghisap naluriah bayi sebaiknya dipuaskan jga. Pemberian yang pertama yang meskipun hanya sedikit akan memuaskan ibu dan bayi, dan harus dibantu oleh bidan terampil yang bisa mengajari ibu bagaimana memfiksasi bayi secara benar. Bayi sebaiknya diberi air susu ibu apabila lapar dan selama ia mau. Ibu harus yakin bahwa bayi telah mengosongkan payudara yang pertama sebelum diberikan payudara yang kedua. Apabila payudara yang kedua tidak dapat dikosongkan, maka bayi harus diberi payudara yang kedua pada pemberian air susu ibu berikutnya. Kadar prolaktin meningkat sebanding dengan frekuensi minum air susu ibu. Makin sering bayi minum air susu ibu, maka masa peralihan dari kolostrum menjadi air susu ibu yang matur akan makin singkat. Karena mengisap juga merangsang produksi oksitosin, maka akan makin cepat terjadinya refleks neurohormonal. Bayi sebaiknya juga diberi air susu ibu oleh ibunya pada malam hari, dan bukannya diberi makanan tambahan sekedar agar tidak mengganggu ibu pada malam hari. Produksi air susu ibu terus berlangsung pada malam hari, saat kadar prolaktin paling tinggi, dan apabila payudara tidak dikosongkan, maka alveoli akan mengalami kongesti bendungan dan terjadi pembengkakan karena air susu. Mengingat kenyataan bahwa air susu ibu diproduksi dalam responsnya terhadap permintaan, dan bahwa laktasi yang berhasil terutama tergantung pada pengosongan payudara yang efisien pada saat air susu di hasilkan. Pemeriksaan harian Pemeriksaan payudara dan papilla mammae harian untuk menilai aliran dan banyak nya air susu ibu serta untuk menyingkirkan adanya infeksi, memberikan kesempatan yang cukup untuk merencanakan pemberian minum selama 24 jam berikutnya. Dorongan Dorongan dan bantuan yang didapat oleh ibu pada setiap saat akan memperkuat dan mendukung faktor lain yang penting untuk laktasi yang berhasil. Inisiasi pemberian air susu ibu secara dini Letak bayi yang benar pada waktu memberi air susu ibu. Lama dan frekuensi minum air susu ibu yang tidak dibatasi. Apabila ibu telah dipulangkan dari rumah sakit, ia harus tahu kepada siapa harus berhubungan apabila ibu merasa memerlukan pertolongan. Penekanan laktasi Apabila penekanan supresi laktasi dilakukan segera setelah melahirkan, maka jelas bahwa bayi tidak mendapatkan air susu ibu di bangsal bersalin. Apabila tidak terjadi penghisapan payudara oleh bayi, maka tidak terjadi perangsangan perlepasan prolaktin pada hari ke-3 atau ke-4 setelah melahirkan, bendungan pembuluh darah akan memperbesar pembuluh lactifer dan air susu ibu perlu diperas dengan hati-hati dan ini hanya untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. Payudara perlu disanggah dengan baik dengan memakai bra. Rasa tidak nyaman dapat dihilangkan dengan pemberian analgetik ringan. Obat-obatan Estrogen sintetik, dapat dipakai untuk menekan pelepasan prolaktin, dan dengan demikian menghambat laktasi, tetapi obat ini diduga dapat m,eningkatkan resiko emboli dan karsinoma payudara dan sekarang jarang dipakai. Bromokriptin, menghambat pelepasan prolaktin. 4. Susu Air Susu Ibu Perubahan kolostrum menjadi air susu yang matur berlangsung bertahap selama 14 hari pertama kehidupan bayi . Kadang – kadang fase peralihan ini memerlukan waktu yang lebih lama dan sangat bergantung pada apakah jaringan glandula mamae sudah di aktifkan sebelumnya atau baru pertama kali . Keadaan tersebut juga bergantung pada seberapa cepat dan seberapa efektif bayi belajar menghisap . Bahkan air susu yang telah mengalami maturasi juga terdapat variasi yang besar dalam komposisi dan nilai kalori air susu ibu , yaitu bergantung pada masing – masing individu . ASI merupakan cairan yang alkalis basa , berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1031. Rata – rata sampel air susu ibu jika dikumpulkan selama 24 jam mengandung Protein 1,5 % Protein lebih mudah dicerna oleh bayi jika dibandingkan dengan protein air susu sapi . Protein dari susu curd disebut kasein . Kadar protein yaitu laktalbumin dan laktoglobulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi. Garam mineral 0,2 % Seperti natrium, kalsium, fosfor dan magnesium Lemak 3,5 % Air 87,8 % Karbohidrat 7,0 % Vitamin seperti pada kolostrum Faktor pelindung Seperti immunoglobulin protektif, laktoferin, lisosom, faktor bifidus, dan antitripsin 0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesOriginal Titlestruktu © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiOriginal Titlestruktu to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

struktur payudara dan fisiologi laktasi