Orangyang sedang merasa sedih terlihat kurang bersemangat dan seperti kehilangan gairah hidup sehingga sulit untuk fokus saat melakukan aktivitas sehari-hari. Merasakan kesedihan adalah suatu hal yang wajar, akan tetapi cobal untuk segera bangkit agar hal tersebut tidak merugikan diri sendiri.
2Menghabiskan waktu dengan teman memang seru, tapi kamu juga harus punya waktu untuk dirimu sendiri Me-time via yang sibuk membantu dan membahagiakan orang lain akan menjalani hidup yang sangat sibuk. Diajak ke sana oke, disuruh ke sana iya, apa-apa dikerjakan dengan senang hati. Membantu orang lain memang bukan hal yang salah.
Rasatidak enak itu sebenarnya memberikan info bahwa tubuhmu mengalami suatu hal yang negatif. Pertanyaannya: apakah itu? Berikut ini adalah yang terjadi jika kamu jarang atau susah buang air besar dalam waktu lama! 1. Kamu akan keracunan tidak seperti kasus keracunan seperti kamu minum obat nyamuk atau digigit ular.
BagaimanaMengatasi Perasaan Tidak Enak Hati. 1. Bangun Pola Pikir Positif. Membangun pikiran positif mampu membuat Anda hidup bahagia. Namun, tidak hanya sampai situ saja. Pemikiran yang sehat dan positif mampu menjauhkan Anda dari pikiran mindar dan perasaan tidak enak hati. Manusia membutuhkan bantuan orang lain, itu adalah hal wajar.
Ketikarasa cemas datang, biasanya akan muncul perasaan tidak enak yang mengganggu hati serta pikiran. Untuk menghilangkan rasa cemas biasanya sebagian orang punya cara dan waktunya masing-masing. Meski begitu, melansir dari Inc, ada cara yang bisa dilakukan seseorang untuk menghilangkan rasa cemas hanya dalam waktu singkat. Bagaimana ya caranya?
Sengajatidak memberi asupan pada diri sendiri. Ketika seseorang merasa sedih, ia akan cenderung tidak memberi asupan pada diri sendiri. Istilah "Mogok Makan", adalah salah satu tindakan self-harm yang sering tidak disadari. Karena dengan tidak memberi asupan pada diri sendiri, tubuh akan melemah dan dapat jatuh sakit. 7. Mencabuti rambut.
. - Setiap manusia pasti mengalami perasaan tidak enak, merasa gelisah, galau dan merasa hati tidak tenang. Hal ini terjadi seiring dengan cobaan dan masalah hidup yang tidak kunjung berakhir yang membuat kita selalu merasa resah. Sehingga membaca doa saat perasaan tidak enak perlu dilakukan Agar hati kembali menjadi tenang, ada salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Kamu dapat membaca doa saat perasaan tidak enak yang dapat mendatangkan ketenangan dan mempermudah setiap urusan dalam kehidupan. Lalu bagaimana doa saat perasaan tidak enak yang dapat dibaca? Simak ulasannya berikut ini. 1. Doa saat perasaan tidak enak Baca Juga Cara Mandi Wajib Sebelum Sholat Idul Adha untuk Pria dan Wanita Kamu dapat membaca doa berikut ini saat mengalami perasaan yang tidak enak. Berikut bacaan latin doa saat perasaan tidak enak “Allahumma la ya'ti bil hasanati illa anta, wa la yadzhabu bis sayyi'ati illa anta, wa la haula wa la quwwata illa billah.” Artinya, "Tuhanku, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau. Tiada pula yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah." 2. Doa agar hati selalu tenang “Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali.” Baca Juga 3 Doa Turun Hujan Deras dan Angin Kencang Lengkap Latin dan Artinya Artinya “Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang jahat.”
Kita semua pasti pernah merasa tidak enak hati untuk menolak seseorang yang membutuhkan bantuan. Baik untuk ajakan pergi atau mengerjakan sesuatu, sulit sekali mengatakan kalau kita tidak mau melakukannya. Kita menyanggupi permintaan mereka, meski dalam hati gondok setengah sosial Susan Newman, yang menulis The Book of NO 365 Ways to Say It and Mean It—and Stop People Pleasing Forever, mengungkapkan, PSBB dan semacamnya memudahkan para “people-pleaser” untuk mengatakan tidak. “Sekarang orang jauh lebih menerima tidak’ daripada sebelum pandemi. Kalian bisa beralasan, Saya tidak nyaman melakukannya,’” Newman memberi tahu VICE. “Itu jawaban yang bagus! Tapi saya tidak tahu sampai kapan orang bisa menggunakan alasan tersebut.”Berkata jujur merupakan cara terbaik, tapi tentunya tidak mudah sama sekali. Newman menyebut ada banyak alasan mengapa kita tidak bisa bersikap tegas dan apa adanya ketika dimintai tolong, tapi semuanya berasal dari keinginan menyenangkan orang lain dan menghindari masalah. Namun, menurut Newman, kebiasaan ini hanya akan merugikan diri sendiri jika dipertahankan. “Rasanya melelahkan dan menjadi beban jika kalian menyanggupi lebih dari kemampuan, baik secara fisik maupun mental, karena kita semua memiliki waktu fisik dan energi yang terbatas,” tuturnya. Kalian akan semakin cemas ketika harinya semakin dekat, dan akhirnya membatalkan rencana di hari H. Semua orang pun kecewa karena gagal perlu mencari tahu alasan sesungguhnya kita tidak kuasa menolak sesuatu. Baru setelah itu, kita bisa menentukan apa yang sebaiknya dilakukan supaya membantu seseorang tak lagi menjadi beban bagi diri terbiasa menyanggupi setiap permintaanSangat wajar jika kalian langsung mengatakan “ya” ketika diminta melakukan sesuatu. Hal itu bisa menjadi kebiasaan, terutama kalau kalian terlalu sering menyanggupi permintaan orang. Dengan demikian, kalian harus aktif mengubah perilaku agar tak lagi terjebak dalam situasi setengah terpaksa seperti harus berlatih sampai terbiasa mengatakan tidak. “Alih-alih menyanggupinya saat itu juga, coba pikirkan untuk menolak sebelum mengatakan ya. Ingatlah, kalian punya pilihan,” ujar juga menganjurkan untuk mengulur waktu, jadi jangan langsung memberi jawaban bisa atau tidaknya. Pikirkan baik-baik apakah kalian sanggup melakukan permintaan mereka. “Banyak yang bisa kalian katakan,” terangnya. “Contohnya pikir-pikir dulu ya’ atau belum tahu ada rencana atau enggak di hari itu’. Dengan mengulur waktu, kalian bisa memikirkan kembali apa yang akan dilakukan. Kalian mungkin tetap mengatakan tidak setelah menganalisis situasinya.”Kalian khawatir akan merusak hubunganTerlalu melebih-lebihkan dampak dari penolakan hanya akan membuat kalian ribet sendiri. “Kita menghabiskan banyak energi untuk mencemaskan dan mengkhawatirkan sesuatu,” tandas Newman. “Orang tidak mau merusak hubungan, baik dengan pasangan, bos, teman atau bahkan anak mereka sendiri. Mereka takut dikucilkan atau kehilangan pekerjaan. Kenyataannya adalah, dalam banyak kasus, mereka takkan memikirkanmu ketika kalian menolaknya. Mereka akan mencari orang lain yang bisa membantunya.”Yah, bisa jadi mereka takkan meminta bantuan kalian lagi di masa depan, tapi itu bukanlah hal yang buruk. Jika kalian memiliki kecenderungan menyenangkan orang lain — seperti memprioritaskan kebutuhan orang lain, sering meminta maaf atau menyesuaikan pendapat dengan orang lain — ada baiknya kalian meluangkan waktu untuk memikirkan siapa yang membutuhkan bantuan dan seberapa dekat hubungan kalian. “Saat mempertimbangkan permintaan, kalian bisa bertanya pada diri sendiri, haruskah saya mendapat persetujuan orang ini? Seberapa penting itu?” kata Newman. “Lalu ada persoalan siapa yang paling sering meminta bantuanmu dan di mana keseimbangannya? Apakah hubungan kalian seimbang?”Pikirkan apa yang ingin kalian lakukan dengan waktu pribadiJika kalian merasa kewalahan karena terlalu sering dimintai bantuan, sisihkan waktu untuk memeriksa diri sendiri. Penting sekali mempertimbangkan apa yang kalian butuhkan agar lebih bahagia dan ada untuk orang lain. “Mulailah perhatikan bagaimana kalian mengisi waktu pribadi,” tutur Newman. “Apakah kalian selalu ada untuk orang lain? Pikirkan siapa yang paling menghabiskan waktumu supaya kalian bisa menentukan kapan harus meluangkan waktu untuk diri sendiri.”Kalian bisa menyisihkan waktu untuk berolahraga, memasak, membaca buku atau menonton acara TV yang ringan-ringan. Selain mampu meningkatkan suasana hati, aktivitas ini juga dapat memberikan kejelasan permintaan apa saja yang sanggup kalian lakukan dan apa yang harus dikatakan ketika ingin lebih detail sebelum menyanggupiBegitu kalian mengurangi kebiasaan berkata ya, jawab permintaan dengan pertanyaan. Jika teman mengajak main tapi ada seseorang yang kalian kurang sukai, kalian bisa tanya siapa saja yang akan datang. Apabila permintaannya terkait pekerjaan—seperti membimbing karyawan magang misalnya—tanyakan kepada atasan, apa yang mereka harapkan dalam hal komitmen waktu. Semakin banyak yang kalian ketahui, semakin mudah juga bagi kalian untuk menyatakan banyak detail juga mempermudah kalian berkompromi pada komitmen, mengubah permintaan yang tidak mudah menjadi sesuatu yang lebih gampang diatasi. “Batasi waktu yang kalian investasikan,” ujar Newman. “Misalnya, kalian tidak mau membantu teman jualan di akhir pekan. Kalian bisa bilang, Saya cuma bisa bantu satu jam di hari Sabtu. Saya tidak bisa membantu persiapannya di hari Jumat, dan tidak bisa datang di hari Minggu.’”Menolak jauh lebih berarti bagi dirimu sendiri daripada orang lainTak ada yang sibuk memikirkanmu dan kehidupan batin kalian selain dirimu sendiri. Orang mungkin akan sedikit tersinggung jika permintaannya ditolak, terutama saat kalian selalu membantu mereka setiap kali dibutuhkan. Akan tetapi, kemungkinan besar mereka hanya ingin kebutuhannya terpenuhi, sehingga langsung mencari orang lain yang bisa membantunya. Hidup mereka takkan hancur hanya karena kalian tidak mengiyakan permintaan mereka.“Jika kalian berani menolak, kalian akan terbebas dari permintaan mereka dan melanjutkan hidup. Kalian akan merasa bangga,” Newman mengungkapkan. Kalian akan tersadar tidak ada dampak negatif dari sikap kalian takut melukai perasaan seseorang, kalian mungkin bisa menawarkan alternatif yang lebih cocok untukmu. Misalnya, “Saya tidak bisa menghadiri pesta ulang tahunmu karena harus XXX [beri alasan yang pasti]. Bagaimana kalau saya traktir kamu makan pada tanggal XXX?” Cara terbaik menunjukkan kepedulian yaitu dengan menjadikan mereka prioritas dalam hidup kalian. Apabila mereka tulus berteman denganmu, mereka takkan marah jika kalian yang menentukan sanggup atau tidak memenuhi permintaan Katie Way di Twitter.
Views 1,375 Sekali waktu, saya pernah ditawari parfum oleh seorang penjual. Sebenarnya, saya tidak suka memakai parfum, entah kenapa. Tapi sepertinya si penjual ini tahu kelemahan saya. Saya terus didesak dan di-gollai, “Ah, masa cakep begini tidak punya uang,” Saya pun akhirnya luluh juga. Saya terpaksa beli, padahal saya sudah purmis pura-pura miskin di depannya—meski aslinya memang miskin betulan. Saat itu, saya beli bukan karena butuh, apalagi karena bau badan sehingga harus pakai parfum. Bukan itu. Melainkan karena merasa tidak enak. Saya takut mengecewakan orang lain, apalagi kalau cantik. Takut jika saya dilihat buruk olehnya. Hal-hal seperti ini, mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, tapi pikiran begini selalu berkelindan di kepala, saya bahkan tidak bisa hidup tenang karenanya. Bagaimana jika dalam sehari, saya ditawarkan sepuluh parfum? Haruskah saya membeli semuanya atas dalih ketidakenakan itu? Bisa-bisa saya jadi juragan parfum. Memang, ada segelintir manusia, dikarunia hati yang teramat “lemah” oleh Tuhan, mungkin lebih lemah dari hukuman koruptor di Indonesia. Mereka adalah orang-orang, yang sangat berat menolak ketika dimintai tolong, amat susah bilang “tidak” pada seseorang, dan sungguh tidak suka jika harus berkonfrontasi dengan orang lain. Orang jenis ini, lebih senang mengalah meski benar, meminta maaf meski tak salah, dan mungkin memilih diam jika tak dimintai pendapat. Sayangnya, hal ini bahkan berlaku untuk hal-hal yang memberatkan dirinya sendiri. Jadi, ia bisa mengambil beban orang lain, untuk ditaruh di pundaknya sendiri, meskipun ia mungkin berada dalam kesulitan juga. Orang-orang seperti ini mungkin disukai banyak wanita orang, tapi pasti membenci diri sendiri. Merasa lemah dan tak berdaya. Sayangnya yang lain, saya mungkin salah satunya. Saya bahkan menulis ini masih berselimut perasaan tidak enak. Takut disalahpahami orang. Apatahlagi ditafsirkan keliru, bahwa selama ini kami tidak ikhlas menolong. Kita tidak sedang berada dalam ranah itu, sebab kita bukan Tuhan. Apa yang ingin saya tegaskan adalah, bahwa orang-orang seperti itu ada, dan berkeliaran di sekitar kita. Jika Anda menemukan teman seperti itu, Andalah yang harus mengerti, meminta pendapatnya, dan mengajaknya bicara baik-baik. Bukan malah langsung menyuruh-nyuruh saja, tanpa pertimbangan ini dan itu. Hanya karena Anda merasa selama ini, kami mau disuruh tanpa keberatan. Bisa jadi, kami sedang memendam luka batin karena perlakuan Anda. Cuman, ya itu tadi, kami tidak enakan mengungkapkannya. Terlalu takut menyinggung perasaan. Jangan-jangan kami sudah keenakan menjadi orang tidak enak. Tragis. Jadi orang tidak enakan itu memang susah, ribet, dan melelahkan. Saya bahkan berani memasukkan sifat ini ke dalam salah satu jenis penyakit hati. Stadium akhir pula. Susan Newman, seorang psikolog asal Amerika Serikat menamai sifat tidak enakan ini sebagai people pleaser, orang yang selalu meletakkan kepentingan orang lain, di atas kepentingannya sendiri. Asal orang lain senang, dia tidak keberatan melakukan sesuatu, meski hal tersebut bukanlah sesuatu yang ia sukai atau setujui. Waima demikian, mentalitas ini, jangan kemudian disamakan dengan istilah ABS Asal Bapak Senang di masa Orla dan Orba, karena memang amat berbeda. Mentalitas ABS saat itu digunakan untuk menggambarkan sikap menjilat, mental bawahan, dan upaya membuat atasan senang, dengan pamrih tentu saja; agar disukai atasan. Konon salah satu faktor lengsernya Bung Karno, karena terlalu banyak menerima laporan fiktif, dari bawahannya yang punya mentalitas ABS ini. Sedang mentalitas tidak enakan, ya memang karena tidak enak hati saja, melakukan penolakan, atau berkata “tidak” pada orang lain. Tak ada maksud menjilat sama sekali. Lalu mengapa orang-orang bersikap demikian? Masih menurut Susan, hal tersebut terjadi karena keinginan dari orang tersebut, untuk merasa dirinya penting dan mau berkontribusi bagi orang lain. Ada semacam kecenderungan dalam diri, untuk memperoleh citra baik di mata orang-orang. Saya rasa, itu adalah sesuatu yang naluriah, dan fitrawi. Berbuat baik itu wajib, bahkan sangat dianjurkan oleh agama, memberikan manfaat sebanyak mungkin bagi orang lain. Namun, patut pula diingat, agama juga melarang kita untuk berlaku zalim terhadap diri sendiri. Memelihara perasaan tidak enakan itu salah satunya. Saya menulis ini, mewakili teman-teman lain yang mungkin tidak bisa speak up, menyuarakan keresahan-keresahannya selama ini. Mohon tidak ditafsirkan keliru, bukan karena kami tidak mau lagi dimintai tolong. Bukan sayang, jangan salah paham dulu. Saya hanya ingin agar Anda semua, lebih peka dan reaktif terhadap isu-isu seperti ini. Anda tentu tidak ingin, tanpa sadar berlaku zalim terhadap orang lain, hanya karena tak tahu, atau pura-pura tak tahu. Syukur-syukur, jika Anda bisa menyembuhkan kami dari “penyakit” ini. Kaum tidak enakan benar-benar butuh uluran tangan. Di sisi lain, kita sebagai orang-orang yang tidak enakan, mesti juga mendidik mentalitas sendiri. Pertama, harus melakukan perubahan fundamental dalam melihat relasi dengan sesama. Hidup memang tak mungkin menyenangkan semua orang. Bersikap logis dan realistis mungkin adalah kuncinya. Cukup kerjakan yang bisa dikerjakan. Jangan ragu berkata tidak pada orang lain, jika memang hal-hal tersebut membuat kita merasa tidak nyaman. Tidak usah takut mengecewakan orang lain. Saya percaya, jika kita menolak dengan baik, orang lain akan mengerti. Kalau masih tidak mengerti, kita mungkin harus mencari teman baru. Kedua, berhenti meminta maaf jika tak salah. Meskipun untuk pacar tersayang. Sebab, permintaan maaf kita dalam kasus ini, hanya akan memperpanjang barisan perbudakan. Meminta maaf itu baik, jika tepat pada tempatnya. Bila tidak, kita hanya akan memelihara mentalitas tidak enakan lebih lama. Tak baik merendahkan diri di depan orang lain. Rendah hati boleh, rendah diri jangan. Pacar bukan dewa yang selalu benar, dan kita bukan kerbau yang selalu salah. Lawan! Walakhir, kaum tidak enakan sedunia. Mari rapatkan barisan, dan beranilah katakan “tidak” pada segala bentuk kesewenang-wenangan! Ilustrasi
Tanda kegelisahan hati adalah hidup yang terasa hambar. Segala sesuatu dijalani dengan hampa. Makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Oleh karena itu, saatnya kita kenali, mengapa hati selalu gelisah. Pertama, karena banyaknya dosa. Disadari atau tidak, ketika seorang mukmin berbuat dosa, maka akan diliputi oleh rasa bersalah. Dengan demikian, hati pun menjadi gelisah. Hidupnya dalam keterasingan. Ibnu Qayyim berkata, ''Jika kamu menemukan keterasingan karena perbuatan dosa, maka segera tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Hati tidak akan tenang dengan perbuatan dosa.'' Kedua, kurang bersyukur. Padahal, Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk semua yang ada di langit dan yang ada di bumi, dengan penuh kasih sayang dan hanya untuk manusia. وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ "Dan tidak ada binatang melata pun yang hidup di muka bumi ini melainkan Allah yang memberinya rezeki ...'' QS Hud [11] 6. Ketiga, banyak menuntut. Bisa dipastikan hati akan selalu gelisah jika seseorang berpikir harus memiliki segala sesuatu, sementara ia tidak mempunyai kemampuan dan daya tunjang yang memadai untuk meraihnya. Keempat, cinta dunia. Rasulullah SAW mengkhawatirkan umatnya yang mencintai dunia secara berlebihan. إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِي ، مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا "Yang paling aku takutkan dari umat sepeninggalanku adalah jika kesenangan dunia dan hiasannya dibuka untuk kalian.'' Muttafaq 'Alaih. Kelima, terlalu berharap pada manusia. Seseorang yang bergantung pada selain Allah, hanya akan kecewa. Keenam, berbuat zalim. Menzalimi orang, itu artinya meninggalkan perasaan tidak enak. Karena itu, segeralah meminta maaf. Karena, meminta maaf dekat dengan ketakwaan yang pada akhirnya menimbulkan ketenangan وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۚ “Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu.” QS Al-Baqarah [2] 237. Ketujuh, lemah iman. Seseorang yang lemah iman akan mudah mengeluh dan menyalahkan keadaan. Bahkan, orang yang lemah iman tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah. Padahal, hidup dan mati, rezeki dan jodoh manusia, semua sudah diatur dan ada dalam kekuasaan Allah SWT. Kedelapan, tidak sungguh-sungguh menaati syariat Allah, malas beribadah, dan enggan bertaubat kepada-Nya. Itu tampak pada banyaknya tindakan maksiat yang dikerjakan setiap harinya. sumber Harian Republika
Ilustrasi salah satu cara menenangkan pikiran adalah menarik napas dalam-dalam. Foto PexelsApa Penyebab Hati dan Pikiran Tidak Tenang?Ilustrasi seseorang yang merasa hati dan pikirannya tidak tenang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Foto UnsplashBagaimana Cara Menenangkan Pikiran dan Hati?Ilustrasi seorang wanita bernapas dalam-dalam sambil meditasi. Foto PexelsIlustrasi seorang wanita melakukan yoga. Foto PexelsIlustrasi salah satu menjaga kadar gula darah adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Foto Pexels
tidak enak hati menurut waktu